Rabu, 11 Desember 2019
Senin, 09 Desember 2019
Jam Kunjung
Perpustakaan ARO Leprindo Melayani Civitas Akademika Setiap Harinya
Senin- Sabtu
Buka Jam 09.00-15.00 WIB
Istirahat Jam 12.00-13.00 WIB
Khusus Jumat
09.00-11.30 WIB
Istirahat Jam 11.30-13.30 WIB
Minggu, 08 Desember 2019
ARO LEPRINDO JAKARTA- ramah tamah tahun 2017 Oleh Ahmad Faesal
Acara yang sudah menjadi tradisi di kampus tercinta kita, tempat dimana kita bisa memperkuat jalinan saudara diantara mahasiswa. kegiatan ini pula tempat berlangsungnya penyematan almamater bagi mahasiswa baru aro leprindo jakarta angkatan 40. saya dan segenap keluarga besar aro leprindo jakarta sangat berterima kasih ke pada panitia kegiatan meet and greet ramah tamah tahun 2017. Dan sampai jumpa di ramah tamah di tahun 2018. untuk yang ga dapet ke shoot dimohon bersabar dan saya haturkan mohon maaf, semoga tahun depan kalian bisa lebih aktif di luar ruangan yang insyaallah akan mendapat shoot yang bagus untuk masing2 siswa. terima kasih and see ya guys.
Miopi Oleh Dr. Tjin Willy
Rabun jauh atau miopi adalah gangguan pada penglihatan yang menyebabkan objek yang letaknya jauh terlihat kabur, tetapi tidak ada masalah melihat objek yang letaknya dekat. Miopi atau rabun jauh dikenal juga dengan istilah mata minus.
Miopi atau rabun jauh adalah salah satu kelainan refraksi mata. Kondisi ini terjadi karena mata yang tidak dapat memfokuskan cahaya pada tempat yang semestinya, yaitu pada retina mata. Gejala utama rabun jauh adalah kaburnya penglihatan ketika melihat benda-benda yang jauh, misalnya tulisan di papan tulis atau rambu lalu lintas.
Miopi dapat ditangani dengan penggunaan kacamata. Selain kacamata, miopi juga dapat ditangani dengan operasi LASIK yang menggunakan sinar laser.
Gejala Miopi (Rabun Jauh)
Gejala miopi atau rabun jauh dapat terjadi pada siapa saja dan dari segala umur. Tetapi kondisi ini umumnya mulai dirasakan oleh saat anak-anak usia sekolah hingga remaja.
Penderita miopi akan merasakan pandangan kabur saat melihat objek yang jauh. Pada anak-anak, kondisi ini sering menyebabkan mereka kesulitan melihat huruf di papan tulis bila duduk di barisan belakang. Sedangkan pada orang dewasa, keluhan yang umum adalah kesulitan melihat rambu-rambu lalu lintas.
Dikarenakan sulitnya melihat benda-benda jauh, sering kali muncul gejala-gejala tertentu pada penderita miopi, baik yang dirasakan oleh penderitanya maupun disadari oleh orang lain. Gejala-gejala tersebut adalah:
- Sakit kepala
- Mata lelah karena mata bekerja secara berlebihan
- Sering mengedipkan mata
- Sering memicingkan mata saat melihat benda-benda jauh
- Sering mengucek mata
- Terlihat tidak menyadari keberadaan objek yang jauh
Rabun jauh dapat menjadi semakin parah seiring bertambahnya usia, tetapi biasanya akan stabil di usia dewasa. Pada beberapa kasus, rabun jauh dapat terus memburuk.
Kapan harus ke dokter
Anda disarankan untuk memeriksakan mata secara rutin agar permasalahan pada mata seperti miopi dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini. Pemeriksaan mata rutin juga dapat mendeteksi adanya gangguan penglihatan lain, seperti mata malas atau juling. Pemeriksaan mata rutin dapat dijalani oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Jika Anda mencurigai terjadinya perubahan atau penurunan kemampuan penglihatan, segera periksakan ke dokter mata. Contohnya, pada saat Anda tidak bisa melihat tulisan atau benda-benda jauh yang biasanya terlihat.
Anda juga disarankan untuk membawa anak Anda ke dokter mata jika ia terlihat mengalami gejala-gejala miopi. Dokter mata akan menentukan apakah Anda menderita rabun jauh atau tidak.
Selain itu, terdapat kondisi medis darurat yang merupakan komplikasi dari rabun jauh, yaitu pelepasan atau ablasi retina. Segera hubungi dokter jika menderita gejala pelepasan retina, seperti:
- Muncul kilatan-kilatan cahaya pada salah satu atau kedua mata.
- Muncul bayangan seperti tirai pada penglihatan.
- Mata berkunang-kunang.
Penyebab Miopi (Rabun Jauh)
Miopi atau rabun jauh terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh pada tempat yang semestinya, yaitu retina. Kondisi ini disebabkan oleh bentuk bola mata yang lebih panjang dari bola mata normal.
Selain itu, miopi juga bisa disebabkan oleh kornea dan lensa mata, yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada retina, mengalami kelainan.
Hingga saat ini, penyebab bola mata lebih panjang dari normal belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko tersebut, antara lain:
- GenetikSeseorang yang orang tuanya mengalami rabun jauh memiliki risiko lebih besar untuk menderita rabun jauh.
- Kurang sinar matahariSeseorang yang jarang beraktivitas di luar ruangan lebih berisiko menderita rabun jauh karena kurang mendapatkan sinar matahari.
- Kekurangan vitamin DSebuah penelitian mengatakan bahwa seseorang yang mengalami kekurangan vitamin D berisiko mengalami miopi.
- Kebiasaan membaca atau menonton terlalu dekatSeseorang yang sering membaca, melihat layar monitor, atau menonton terlalu dekat dengan mata lebih mudah terkena rabun jauh.
Diagnosis Miopi (Rabun Jauh)
Jika pasien dicurigai menderita rabun jauh, dokter spesialis mata akan menanyakan gejala-gejala yang muncul, sejak kapan munculnya gejala tersebut, serta tingkat keparahannya. Setelah itu, dokter akan memeriksa mata untuk menentukan apakah pasien menderita rabun jauh atau tidak.
Dokter akan melakukan pemeriksaan ketajaman mata dengan menggunakan diagram huruf dan angka (Snellen chart). Pasien diminta melihat diagram dari jarak 6 meter dan kemudian membaca huruf-huruf atau angka pada diagram tersebut mulai dari yang ukurannya paling besar hingga paling kecil.
Jika dicurigai menderita rabun jauh atau mata minus, dokter akan meminta pasien untuk kembali membaca huruf dan angka, dibantu dengan lensa minus. Lensa minus ini diletakkan di dalam alat bernama refraktor. Dokter akan mengganti lensa hingga menemukan ukuran lensa yang sesuai dengan pasien.
Jika penglihatan pasien masih terganggu setelah pemeriksaan ketajaman penglihatan, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Pemeriksaan pupil, untuk melihat respons pupil terhadap cahaya dengan menyinari mata menggunakan senter atau lampu khusus.
- Pemeriksaan gerakan mata, untuk melihat apakah mata pasien bergerak dengan selaras atau tidak.
- Pemeriksaan penglihatan samping, untuk mengetahui kondisi dan kemampuan penglihatan samping pasien.
- Pemeriksaan bagian depan bola mata, untuk melihat adanya luka atau katarak pada bagian kornea, iris, lensa dan kelopak mata.
- Pemeriksaan retina dan saraf mata, untuk melihat adanya kerusakan pada retina atau saraf mata.
- Pemeriksaan tekanan bola mata, untuk melihat apakah ada peningkatan tekanan bola mata dengan cara menekan mata dengan lembut menggunakan alat khusus. Peningkatan tekanan bola mata dapat menjadi gejala glaukoma.
Penanganan Miopi (Rabun Jauh)
Penanganan miopi atau rabun jauh dilakukan untuk membantu agar cahaya bisa terfokus pada retina. Jenis penanganan yang dipilih tergantung pada usia pasien, tingkat keparahan rabun jauh, serta kondisi kesehatan pasien.
Penggunaan kacamata atau lensa kontak
Langkah penanganan miopi atau rabun jauh yang paling sederhana dan terjangkau adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Pemilihan kacamata serta lensa kontak tergantung pada kebutuhan serta kenyamanan pasien.
Ketika memilih menggunakan lensa kontak, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan lensa kontak agar terhindar dari infeksi mata. Lensa kontak juga sebaiknya dilepas sebelum tidur.
Operasi dengan sinar laser (LASIK)
Proses operasi dengan sinar laser (LASIK) juga dapat menjadi alternatif. Hampir seluruh pasien yang menjalani operasi ini merasakan perubahan yang signifikan. Dalam operasi ini, sinar laser akan digunakan untuk mengatur lengkungan kornea.
Perlu diingat, prosedur ini tidak cocok untuk penderita di bawah 21 tahun karena mata mereka masih dapat berkembang.
Obat tetes mata atropin
Obat tetes mata atropin diduga dapat mencegah miopi atau rabun jauh yang diderita bertambah parah. Obat tetes mata dapat digunakan secara rutin pada penderita rabun jauh sesuai dengan resep dokter.
Implan lensa buatan
Implan lensa buatan dilakukan untuk menangani miopi atau rabun jauh dengan tingkat keparahan tinggi yang tidak bisa ditangani dengan operasi laser. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan lensa buatan tanpa mengeluarkan lensa mata yang asli atau mengganti lensa asli dengan lensa buatan.
Komplikasi Miopi (Rabun Jauh)
Miopi yang tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan kualitas hidup penderita berkurang karena penderitanya tidak dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal. Selain itu, miopi berat juga meningkatkan risiko permasalahan mata lainnya seperti pelepasan retina, katarak dan glaukoma.
Ibu hamil yang menderita miopi atau mata minus yang tinggi, disarankan untuk tidak melahirkan secara normal. Jika melahirkan secara normal, penderita mata minus yang tinggi berisiko mengalami pelepasan atau ablasi retina.
Bila Anda memiliki mata minus yang tinggi dan sedang hamil, diskusikan dengan dokter kandungan mengenai rencana persalinan.
Pencegahan Miopi (Rabun Jauh)
Rabun jauh tidak bisa dicegah sepenuhnya. Meski demikian, ada beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata. Langkah-langkah tersebut meliputi:
- Gunakan kacamata hitam saat bepergian di siang hari untuk melindungi mata dari sinar matahari.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan mata secara rutin.
- Gunakan kacamata atau lensa kontak dengan ukuran tepat.
- Berhenti merokok.
- Istirahatkan mata secara berkala saat bekerja dengan menggunakan
- Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran, khususnya yang kaya vitamin A dan vitamin D.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin jika memiliki penyakit kronis, terutama diabetes dan hipertensi.
Referensi
Jumat, 06 Desember 2019
Kesehatan Mata
Mata adalah panca indera manusia yang sangat penting/esensial. Dapat dibayangkan jika kita mengalami kerusakan mata atau kebutaan, kita tidak dapat menikmati dan merasakan betapa indahnya alam semesta ini.
Kenyataannya kita sering lupa untuk melakukan perawatan mata, padahal seperti halnya bagian tubuh yang lain, mata mungkin saja terkena gangguan atau masalah kesehatan. Gangguan-ganguan tersebut bisa disebabkan oleh udara yang tidak bersih atau terpolusi, radiasi sinar matahari, radiasi akibat terlalu lama di depan komputer, dan gangguan-gangguan lainnya.
Studi yang dilakukan oleh Eye Disease Prevalence Research Group (2004) memperkirakan bahwa pada tahun 2020 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan di dunia akan mencapai 55 juta jiwa. Studi ini menyebutkan juga bahwa penyakit mata dan kebutaan akan meningkat terutama bagi mereka yang telah berumur diatas 65 tahun. Seseorang yang berumur 80 tahun ke atas yang merupakan 8% dari total penduduk, mengalami kebutaan sebanyak 69%.
Gangguan kesehatan mata yang umum terjadi adalah penurunan fungsi penglihatan, gejala mata merah tanpa ada penurunan fungsi penglihatan, dan mata merah dengan fungsi penglihatan turun. Sampai saat ini, penyakit mata yang banyak diderita adalah katarak, glukoma, dan infeksi.
Sampai saat ini aktivitas antioksidan dari senyawa lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin memberi jawaban mekanisme terjadinya peningkatan kesehatan mata. Radikal bebas yang berasal dari sinar UV atau cemaran udara, masuk ke mata mengakibatkan terjadinya reaksi oksidasi molekul-molekul rentan pada lensa mata.
Perkembangan Pengetahuan tentang Kesehatan Mata
Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap produk-produk kesehatan, makanan obat, makanan kesehatan, obat kesehatan, suplemen makanan, suplemen kesehatan, obat herbal, obat alamimata. Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata yang dipasarkan sekarang berbentuk suplemen, makanan obat, makanan kesehatan, obat kesehatan, suplemen makanan, suplemen kesehatan, obat herbal, obat alami. Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata.
Lutein suatu kelompok senyawa karotenoid berwarna kuning yang banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau. Lutein terdapat di macula dan dipercaya dapat melindungi mata dari kerusakan oksidatif oleh sinar radiasi ultraviolet (UV).
Macula berada di tengah-tengah retina dan bersebelahan langsung dengan lensa mata. Macula merupakan daerah kecil yang mengandung jutaan sel yang membantu menghasilkan penglihatan yang tajam untuk membaca atau melihat obyek dengan jelas.
Senyawa karotenoid lain yang terdapat di dalam macula adalah adalah zeaxanthin, yang diketahui dapat memberikan manfaat untuk kesehatan mata.
Penelitian yang dilakukan oleh Chitchumroonchokchai dan koleganya pada tahun 2004 dari Ohio State University, menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin dapat melindungi sel lensa manusia dari paparan sinar UV, yang merupakan penyebab utama terjadinya penyakit katarak. Selain itu, mereka membandingkan aktivitas antioksidan lutein dan zeaxanthin dengan vitamin E. Hasilnya menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin menunjukkan aktivitas 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin E dalam melindungi sel lensa dari kerusakan akibat sinar ultraviolet.
Pada tahun yang sama juga dilakukan penelitian oleh Neuringer dan kolega, menunjukkan kemampuan lutein dan zeaxanthin dalam meningkatkan kesehatan mata. Sedangkan pengujian pada hewan yang disponsori oleh DSM Nutritional Products Swiss, menunjukkan bahwa suplementasi atau penambahan lutein dan zeaxanthin meningkatkan aktivitas antioksidan di dalam darah.
Kelompok senyawa karotenoid lainnya yang ternyata memiliki kemampuan untuk melindungi macula dari paparan sinar UV adalah astaxanthin. Guerin et al. (2003) menyebutkan bahwa kemampuan antioksidan dan anti-inflamasi senyawa astaxanthin dapat memberikan efek perlindungan mata dari sinar UV.
Perawatan Kesehatan Mata
Agar mata bisa terjaga kesehatannya, ada baiknya kita melakukan tips perawatan kesehatan mata berikut ini :
1.Periksa mata setiap 12 bulan
Masalah penglihatan yang tidak ditangani akan berkembang semakin parah , sebaiknya dihindari memakai lensa kontak atau kacamata yang tidak lagi cocok untuk anda karena dapat menyebabkan masalah penglihatan dan sakit kepala.
2.Kacamata anti-UV
Sinar UV dapat membuat kerusakan serius pada mata. Kacamata yang baik dapat mencegah hal ini. Ketika membeli kacamata, pastikan yang dapat memantulkan paling tidak 98% radiasi UV.
3. Nutrisi untuk Mata
Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa vitamin dan kelompok antioksidan dapat mencegah, atau paling tidak memperlambat degenerasi makular dan pertumbuhan katarak. Nutrisi yang baik bagi tubuh juga baik untuk mata.
4. Penggunaan cahaya yang cukup
Bekerja dengan cahaya minim dapat menyebabkan kelelahan mata, tapi cahaya yang terlalu terang juga tidak baik. Arah cahaya terbaik jika bekerja menggunakan komputer adalah dari lampu meja bercahaya lembut dari arah samping. Kurangi tingkat terang (brightness) monitor. Warnanya online pharmacy no prescription memang jadi tak terlalu tajam, tapi mata akan jadi lebih nyaman.
5. Istirahatkan mata Anda
Hampir semua orang merasakan mata mereka jadi tidak nyaman setelah duduk seharian di depan layar komputer. Hal ini disebabkan mata berkedip 25% lebih sedikit dari biasanya, yang menyebabkan mata jadi kering. Satu hal yang bisa dilakukan adalah menutup mata Anda dan menghitung sampai 5 sebelum membukanya kembali. Hal lainnya adalah berpaling dari layar monitor dan fokus pada sebuah objek yang jauh. Lakukan ini selama beberapa menit setiap 30 menit.
6. Cari lensa kontak dengan kualitas baik
Tidak semua lensa kontak sama. Ada yang aman untuk mata Anda, dan ada juga yang beresiko merusak mata.
7. Jika memakai lensa kontak, rawatlah dengan baik
Lensa kontak tidaklah begitu merepotkan, tapi Anda juga tak dapat mengabaikan kebersihannya. Setiap kali akan memakai atau melepaskan lensa kontak Anda, bilaslah. Anda juga harus mengganti cairannya, ketika Anda menaruh di tempatnya waktu Anda tidur di malam hari.
8. Pakailah lensa kontak sesuai jadwal yang disarankan
Ada orang yang berbiat menghemat dengan memakai lensa kontak lebih lama daripada yang dimaksudkan. Ini bukanlah hal yang baik. Meskipun kulitas lensanya tidak akan berkurang, tumpukan protein dapat mengaburkan penglihatan Anda. Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah, semakin lama Anda memakai lensa kontak Anda, semakin tinggi resiko mata Anda terkena infeksi.
9.Gunakan filter monitor.
Untuk mengurangi sinar yang menyilaukan dan radiasi yang dipancarkan layar monitor, gunakan filter glass monitor. Berbicaralah pada vendor perlengkapan komputer anda untuk mendapatkan filter yang baik dan mampu mengurangipengaruh radiasi, bukan hanya sekedar meredupkan cahaya monitor.
10. Letakkan kertas kerja agar mudah dibaca saat di depan komputer.
Jika anda harus bekerja dengan menyalin atau membaca kertas kerja, maka letakkan kertas kerja tersebut dalam jarak yang seimbang dengan monitor anda. Ini agar anda tidak perlu bolak-balik memfokuskan pandangan untuk membaca kertas kerja anda, setelah membaca di layar monitor.
Sumber :